5 Kisah Menyedihkan Pengorbanan Anak untuk Ayahnya


Sebuah pengorbanan pasti selalu menjadi cerita paling menyedihkan dalam hidup setiap orang. Ada sebuah pengorbanan yang berujung bahagia tapi ada juga pengorbanan yang berujung menyedihkan. Seperti sejumlah kisah pengorbanan anak untuk ayahnya yang paling menyedihkan.

Beberapa kisah pengorbanan anak untuk ayah ini karena kondisi sang ayah yang tidak bisa berbuat apa – apa sehingga anak yang masih seumur jagung atau masih kecil pun rela menggantikan pekerjaan sang ayah. Beberapa anak ini memilih untuk mengambil alih peran ayah hingga membuat banyak orang kagum terhadapnya.

Dan seperti yang dilansir dari Merdeka.com, inilah dia 5 kisah pengorbanan anak untuk ayahnya yang paling menyedihkan. Yuk, simak bersama!

1. Bocah Ini Rela Jadi Pemulung Demi Sembuhkan Sakit Ayahnya

Seorang bocah 10 tahun ini benar – benar menjadi anak yang paling ebrbakti kepada orangtuanya. Bocah yang sering dipanggil dengan nama Mo Suangyi ini rela turun ke jalan untuk mengumpulkan kertas dan kardus bekas untuk bisa mengobatkan ayahnya yang sedang sakit.

Mo Suangyi, bocah asal Jiangxi, China yang sekarang masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar ini bertekad untuk membayar biaya pengobatan ayahnya yang didiagnosis menderita kanker darah.

Dokter mengatakan jika biaya pengobatan ayah Mo mungkin akan mencapai lebih dari 600.000 Yuan (atau sekitar Rp 1,2 miliar). Mo yang terlahir dari keluarga miskin inipun berusaha keras agar pengobatan untuk ayahnya itu bisa dilakukan agar ayahnya cepat sembuh.

Mo yang sangat menyayangi ayahnya itupun memutuskan untuk turun ke jalan dan mengumpulkan kertas/kardus bekas yang ditemukannya di tempat sampah, dan kemudian menjualnya ke pengepul barang bekas. Dengan semangat dan kerja kerasnya, Mo kini telah mengumpulkan sekitar 317,5 kg kertas/kardus bekas.

Dan yang paling mneyedihkan lagi ,selain seharian mencari sampah dan karuds, Mo yang masih kecil inipun harus mengurus semua pekerjaan rumah tangga, termasuk memasak, mengepel lantai dan mencuci piring.

Mo tak pernah mengeluh , hanya saja dia sering menuliskan curahan hatinya ke dalam sebuah buku harian. Dalm buku harian itu terlihat ada sebuah tulisan yang paling menyedihkan untuk di baca .

“Saya harus menjaga nenek dan adik saya, sehingga ayah tidak perlu khawatir tentang mereka. Saya tahu jarak antara 36,6 dan 600.000 itu seperti jarak Jiangxi sampai Beijing, tapi saya tidak mau menyerah. Jadi, tetaplah di sana ayah dan kau akan baik-baik saja.” tulis Mo .

Mo pun tak pernah merasa lelah sebelum bisa mengumpulkan uang banyak untuk pengobatan ayahnya itu.

2. Bocah Ini Bawa Motor Untuk Angkut Ayahnya yang Mabuk

Seorang bocah berusia 7 tahun asal China ini benar – benar punya prilaku yang berbakti pada ayahnya dimana dirinya nekat mengendarai sepeda motor yang dimodifikasi untuk mengangkut barang. Prilaku bocah tersebut berhasil terekam oleh kamera CCTV di Kota Yizhou, Provinsi Guangxi Zhuang .

Dalam keterangannya , jika bocah tersebut berusaha mengendarai motor pengangkut barang itu hanya untuk mengangkut ayahnya yang sedang mabuk dan akan membawa pulang ke rumah. Anak itu nekat mengendarai sepeda motor sejauh 20 kilometer dari lokasi toko ayahnya mabuk-mabukan sampai rumah.

Peristiwa tersebut pun berhasil menyebarluas di media sosial. Bahkan para netizen Negeri Tirai Bambu memuji bocah itu sebagai contoh anak berbakti. Di samping itu pengguna media sosial mengecam sang ayah yang sangat tidak bertanggung jawab karena bisa membahayakan nyawa buah hatinya sendiri.

“Sudah pasti dia tidak memiliki SIM. Sungguh ayah yang kurang ajar membahayakan darah dagingnya sendiri dengan mabuk-mabukan,” tulis pengguna weibo dengan akun @atang686.

“Walau dia melanggar lalu lintas, anak itu berhati mulia. Aku mendoakan dia sukses di masa depan,” tulis akun @xinwenfayan.

3. Ingin Beli Lotre Buat Obati Ayahnya, Bocah Ini Rela Tak Sarapan 5 Bulan

Seorang bocah delapan tahun di Provinsi Hubei, China ini dilaporkan tidak pernah sarapan selama 5 bulan hanya untuk bisa membeli sebuah tiket lotre untuk obati ayahnya.

Baca Juga:  10 Permainan Masa Kecil yang sudah Dirusak Teknologi

Bocah yang sering dipanggil dengan nama Song Biyang ini berharap bahwa dia mungkin bisa menang lotre dan memberikan uang itu kepada ayahnya yang sakit dan harus menjalani transplantasi ginjal.

Setiap harinya, Song selalu membeli tiket lotere di sebuah outlet di dekat rumahnya di Jianli menggunakan uang sekitar Rp 4.002 yang diberikan oleh neneknya setiap hari.

Sementara itu, keadaan sang ayah semakin memburuk dan dokter menyarankan agar ayahnya bisa segera melakukan operasi transplantasi. Biaya transplantasi itupun membutuhkan sekitar 300.000 yuan (sekitar Rp 600 juta).

Laporan dari dokter itupun membuat Song lebih semangat untuk terus membeli tiket lotre. Sejauh ini, dia telah berhasil memenangkan lotre 10 yuan (Rp 20.010).

Dan ternyata si nenek dan ayahnya tidak mengetahui jika selama ini Song pergi ke sekolah dengan perut kosong agar Song bisa bermain lotre. Ayahnya telah membujuk Song untuk berhenti bermain Lotre tetapi Song tetap menolak.

Kini neneknya memberi Song tiga yuan (Rp 6.000) setiap pagi sehingga dia bisa membeli tiket lotre dan juga membeli sesuatu untuk dimakan.

4. Bocah 7 Tahun Ini Kerja Keras Rawat Ayahnya yang Lumpuh

Seorang bocah berusia 7 tahun ini harus bekerja keras untuk bisa merawat ayahnya Ou Tongming, lelaki 37 tahun asal China yang sakit lumpuh setelah dia jatuh dari sebuah gedung pada 2013 ketika bekerja sebagai kuli bangunan.

Bocah yang sering disapa dengan nama Yanglin ini mengaku sangat menyayangi ayahnya. Karena dirinya hanya tinggal berdua dengan ayahnya setelah ibunya bercerai ini , dia pun harus menggantikan posisi ibu untuk merawat ayahnya.

Setiap harinya , Yanglin harus bangun jam 6.00 pagi untuk menyuapi makan ayahnya sebelum berangkat ke sekolah. Dia juga belajar memasak nasi sendiri dan belanja sayuran di pasar untuk dimasak. Saat istirahat siang di sekolah dia bergegas pulang untuk memberi makan siang buat ayahnya.

Melihat kondisi seperti ini , Tongming mengatakan dia hampir saja putus asa dan ingin bunuh diri melihat betapa dia menjadi beban bagi putranya yang masih berusia tujuh tahun.

“Saya tidak tega meninggalkan dia menjadi yatim,” kata Tongming.

Yanglin yang baru saja duduk di bangku kelas 1 SD harus berjuang mengumpulkan sampah di jalanan untuk dijual kembali. Sebagai pemulung cilik dia bisa mendapat Rp 42 ribu dalam sehari. Di samping itu ada uang santunan sebesar Rp 640 ribu bagi para penderita difabel seperti Tongming. Di samping belajar, dia juga tetap harus merawat ayahnya setiap hari.

Yanglin yang sangat menyayangi ayahnya itupun terus berusaha mencari uang untuk menyembuhkan ayahnya.

“Ayah saya butuh obat, tapi saya tak punya uang. Saya tak bisa hidup tanpa ayah,” ujar Yanglin.

5. Sambil Kuliah Mahasiswa Ini Rawat Ayahnya di Asrama

Seorang mahasiswa di China bernama Zhao Delong ini pun harus membagi waktu kuliahnya untuk merawat ayahnya yang sakit . Dia membawa ayahnya ke asrma agar bisa merawat ayahnya setiap hari.

Ayah Zhao didiagnosa lumpuh , hal ini membuat Zhao harus melakukan rutinitas yang beda dan tidak seperti teman kampusnya yang peuh suka cita.

Zhao mengatakan dia tidak bisa meninggalkan ayahnya sendirian, itulah kenapa jika Zhao lebih memilih membawa ayahnya ke asrama perkuliahannya.

“Waktu dulu ayah membawa saya ke dokter, sekarang ayah saya sakit, saya tak bisa meninggalkannya,” ujar Zhao.

Pengorbanan Zhao ini juga termasuk balas budi terhadap ayahnya. Sebelum masuk kuliah Zhao menderita penyakit polio . Sejak itu si ayah dengan penuh kasih sayang merawat Zhao sampai sembuh. Kini Zhao sudah beranjak dewasa dan tidak pernah sakit – skaitan lagi. Dan giliran ayahnya yang menderita lumpuh sehingga Zhao pun harus hidup paruh waktu untuk mengejar cita – cita dan merawat ayahnya sampai sembuh.

Nah, itulah dia kelima kisah pengorbanan ayah terhadap ayahnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.