Antara Stiker di Motor, Mobil, dan Tulisan di Truk, Mana Favorit Kamu?
Sebagai pengguna jalan yang sehari-hari banyak menghabiskan waktu di jalan, pasti kamu udah sering lihat yang satu ini wara-wiri di depan mata kamu. Deretan stiker atau tulisan lucu yang menempel di belakang kendaraan, seperti spakbor motor, kaca mobil, atau bak truk. Kayak gini.
Stiker di mobil
Beda lagi sama stiker yang di motor
Nah, kalo ini bukan stiker sih, tapi kan sama-sama nempel di belakang. Contoh tulisan yang suka ada di belakang truk.
Kalau lihat contoh di atas, tiap kendaraan seperti udah punya ciri khasnya sendiri ya. Kamu kayak udah tahu gitu, mana yang stiker motor, mobil, atau truk. Tapi bukan dari ukuran atau bentuk stikernya lho ya, melainkan isi tulisannya gitu. Sekarang, marilah kita bahas satu per satu.
Di Mobil, Stikernya Lebih Mainstream
Dibanding dua kendaraan lain, stiker-stiker yang nempel di kaca belakang mobil biasanya itu-itu aja. Gak selucu tulisan di stiker motor atau truk. Isinya cuma stiker tempat wisata, seperti Taman Safari, Taman Buah Mekar Sari, Sea World, Trans Studio, dan lain-lain. Atau juga stiker universitas, stiker “happy family”, stiker komplek rumah, stiker bengkel langganan, dan stiker Polri/TNI gitu.
Baca juga artikel ini:
Stiker-stiker Mobil WajibEh ada satu deh yang menurut kita lucu dan kreatif. Itu lho stiker tentang pedal mobil.
Kayaknya dimulai dari stiker “Real man use three pedals”, terus ada juga stiker saingannya, “Classy man use two pedals”. Akhirnya, keluarlah stiker-stiker plesetannya.
Seperti kata kartunis Mice lewat ilustrasinya di atas, stiker-stiker di mobil sering difungsikan sebagai alat tanda pengenal. Alias buat nunjukkin identitas si pemilik mobil. Stiker anggota keluarga, seperti pengen nunjukkin ke orang-orang kalau yang punya mobil itu punya keluarga yang harmonis. Stiker kampus, pengen ngasih tahu di mana dia kuliah, dan seterusnya-seterusnya. Selain sebagai identitas, stiker-stiker mobil kadang juga jadi alat untuk menunjukkan status sosial.
Tulisan di Belakang Truk Jadi Penghilang Rasa Ngantuk
Lain lagi dengan kendaraan besar satu ini. Truk dan tulisan nyeleneh di belakangnya, kita anggap seperti pasangan yang gak boleh dipisahkan. Soalnya aneh kalau ada truk yang tampilannya polos-polos aja. Gak ada coretan sama sekali, pasti akan bikin yang melihat jadi bosen.
Yap, tulisan di truk udah jadi hiburan, penghilang rasa ngantuk di perjalanan. Entah itu yang berbau curhatan, sindiran, atau sedikit nakal. Pokoknya pesan-pesan yang ditulis di sana itu gak tahu kenapa selalu berhasil bikin kita yang berada di belakangnya jadi terkekeh-kekeh sendiri melihatnya.
Hal ini juga udah diamini sendiri sama sang seniman pembuat lukisan bak truk di jalur pantura, Agus Uryanto pada Tempo,
“Untuk menghibur siapapun yang kebetulan ada di belakang truk itu,”
Agus pengen karyanya bisa jadi pengobat rasa kesal pengendara yang terhalang truk di depannya. Ya, seperti yang kamu tau, truk itu kan jalannya suka lambat banget. Apalagi kalau lagi bawa beban berat. Suka bikin kamu gemas sendiri, pengen nyalip. Tapi susah, karena ukurannya yang besar, jadi perlu hati-hati banget untuk mendahuluinya.
Gak cuma lukisan, ternyata tulisan-tulisan di belakang truk juga ada yang berupa stiker. Dan harganya jauh lebih murah daripada lukisan. Beberapa di antaranya ada yang berada di Batang, Jawa Tengah dan Surabaya.
Oh ya, gak cuma sebagai hiburan, ternyata tulisan di belakang truk juga difungsikan sebagai penanda antara truk satu dan lainnya. Simak nih pernyataan si supir truk di video ini.
Stiker di Motor Jadi Hiburan di Tengah Kemacetan, Sekaligus Biar Gak Kebut-Kebutan.
Ini baru analisis kita aja sih. Stiker-stiker lucu nan amat kreatif di spakbor motor itu sengaja ditempel untuk menghibur pengendara-pengendara di belakangnya saat lagi macet-macetan di jalan. Minimal bisa sedikit menghilangkan rasa bosan, stres, dan kesel sama jalanan. Ya, sekali lagi, cuma dikit.
Selain itu, menurut kita stiker-stiker di motor juga bisa bikin pengendara di belakangnya jadi gak pengen kebut-kebutan. Soalnya kan pengen baca tulisan yang ada di stiker. Kecuali sih, kalau motor yang distikerin itu jalannya ngebut, nah yang di belakangnya bisa ngebut juga. Tapi sih yang jelas, stiker-stiker di motor itu sering jadi media curcolan pemiliknya.
Ya, semua masih bisa disanggah kok. Namanya juga analisa kecil-kecilan.
Terus Siapa Sih Orang Dibalik Stiker-Stiker Ini?Pasti kita semua penasaran dong, siapa ya orang dibalik stiker-stiker kreatif ini. Kok bisa bikin kata-kata lucu nan kreatif kayak gini. Apa dia seorang copywriter yang kerja di sebuah kantor agensi?
Jujur aja sih, sampe saat ini kita belum berhasil menemukan sosok sebenernya dibalik stiker-stiker ini. Tapi, menurut Hikmat Darmawan yang sempat mengulas buku “Stiker Kota”, terbitan tim litbang ruangrupa tahun 2008 (oleh: Ugeng T. Moetidjo, Ardi Yunanto, Ade Darmawan, Mirwan Andan) sih, ada produsen yang pertama kali membuat stiker-stiker itu lho.
Tim ruangrupa, khususnya Ugeng dan Ardi, berhasil menemukan produsen paling awal stiker-stiker kota (nama yang disematkan oleh tim ini), yakni AMP, milik Bapak Kusnadi dan istrinya, Ibu Pujowati. Mereka ada di Desa Pakisaji, Malang, dan telah memulai usaha rumahan mereka sejak 1977.
Hikmat juga menulis, stiker-stiker murah AMP yang mengilhami produsen-produsen stiker lainnya.
Tapi, kalau di antara kamu ada yang tahu siapa pembuat tulisan-tulisan di stiker itu. Jangan ragu-ragu kasih tahu ya. Kali aja kita bisa ngobrol bareng mereka kapan-kapan. Ya udah langsung komen aja deh di bawah.
Post a Comment